e-Science, e-Paper dan e-Ink

e- Science dan Perpustakaan
Menurut Donna  Kafel  (Project Coordinator for the New England e-Science Portal for Librarians ) kemajuan teknologi digital dan komunikasi telah membentuk sebuah metode penelitian ilmiah  baru yang dikenal dengan e-science.Menurutnya Sebuah fitur terkemuka e-Science adalah generasi kumpulan data besar yang dapat dengan cepat disebarluaskan kepada peneliti lain melalui internet. Maksud data di sini adalah data-data ilmiah. Sementara menurut Taylor (2001) yang dikutip Tony Hey dan Jessie Hey dalam jurnal Library Hi Tech Vol. 24 No. 4, 2006 mendefinisikan: “e-Science is about global collaboration in key areas of science, and the next generation of infrastructure that will enable it “. Lebih lanjut dijelaskan bahwa e-science merupakan kolaborasi berbagai ilmu pengetahuan yang memanfaatkan teknologi informasi sebagai media penyebarannya, dengan maksud untuk memberdayakan para ilmuwan untuk melakukan penelitian mereka lebih cepat, lebih baik dan cara yang berbeda.    

Membanjirnya data-data ilmiah ini, membuat masalah pengelolaan dan pengorganisasian dengan baik menjadi hal yang sangat penting agar memudahkan dalam proses pencarian atau penelusuran. Di sini lah peran perpustakaan dapat diaplikasikan karena perpustakaan merupakan lembaga yang telah terbiasa  mengelola dan mengorganisasi informasi.  Dalam mengembangkan penemuan dan sistem manajemen untuk data-data ilmiah ini, perpustakaan terutama perpustakaan perguruan tinggi memiliki kesempatan untuk memainkan peran baru dalam penelitian dan komunikasi ilmiah.
   
Dalam memainkan peran barunya tersebut perpustakaan perguruan tinggi dapat membentuk sebuah tim untuk memulai mengumpulkan dan mengolah penelitian-penelitian yang telah dihasilkan oleh civitas akademiknya dalam sebuah database untuk kemudian disebarluaskan melalui jaringan internet yang dinamakan e-science. Melalui e-science ini ke depannya akan menempatkan perpustakaan sebagai pusat repositori dalam tahap pengembangan penelitian untuk generasi berikutnya.

e-Paper dan e-Ink di Perpustakaan
    Perkembangan ilmu pengetahuan telah menghadirkan e-paper dan e-ink sebagai pengganti kertas biasa, bahkan Dick Brass, Wakil Presiden Pengembangan Teknologi untuk Microsoft, telah dengan berani meramalkan bahwa "edisi kertas terakhir dari The New York Times akan muncul pada tahun 2018" (Mann, 2001) seperti dikutip oleh Ana Arias Terry dalam Library Hi Tech vol.19 no. 4, 2001. e-paper menurut Howard Falk dalam jurnal The Electronic Library; 2000; 18, 5;  merupakan bahan plastik yang berisi manik-manik gryricon, fleksibel dan relatif murah. e-paper ini menampilkan gambar yang dapat dihapus dan ditulis ulang secara elektronik. Menurut Eko Sujatmiko Sekitar 30 juta manik-manik gyricon \"ditanam\" pada permukaan plastik berukuran 27 x 28 cm persegi yang akan menjadi lembaran kertas elektronik..Sementara e-ink berasal dari fenomena elektrophoresis, yaitu bergeraknya partikel bermuatan yang melayang dalam cairan akibat medan listrik yang diberikan kepadanya. Komponen utama e-ink berupa mikrokapsul transparan yang terbuat dari polimer (Sujatmiko:2008)
Melalui teknologi e-paper dan e-ink ini dapat menghadirkan sebuah buku elektronik dalam arti yang sebenarnya yang dapat dibaca layaknya membaca buku biasa sekaligus dapat diganti-ganti isinya hanya dalam satu lembar kertas elektronik. Kertas elektronik ini direkayasa agar sanggup menampilkan informasi berupa tulisan maupun gambar beresolusi tinggi yang dapat di-update setiap saat.
    Teknologi ini menawarkan kesempatan kepada perpustakaan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi penggunanya Karena dengan menambahkan memori dan rangkaian elektronik yang ditanam pada gigir buku, maka buku elektronik dapat menjadi jendela dunia yang compact dan serbaguna. Halaman-halamannya dapat di-update secara kontinu untuk menampilkan sisi yang berbeda tanpa perlu koneksi dengan peranti luar. Teknologi e-paper dan e-ink ini memungkinkan pengguna perpustakaan dapat meminjam atau membaca berbagai macam judul buku hanya dalam satu kartu chip seukuran kartu kredit. Namun permasalahan yang mungkin akan muncul ke depannya dengan berkembangnya teknologi ini adalah masalah hak cipta dan royalti penerbit atau pengarang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Internetan bareng anak-anak

Contoh Deskripsi Diri

PROPOSAL SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN “e-LIBRARY MERETAS JALAN MEMBUKA BATAS MENUJU PENDIDIKAN BERKUALITAS ” Sabtu, 01 Mei 2010 Auditorium M. Djazman UMS